Skip to main content

Posts

17-an Agustus oleh PMI Hotel Grand Hyatt Kuwait

Recent posts

Peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia di Kuwait

Perayaan HUT ke-79 RI di luar negeri ternyata tidak kalah unik dan menarik untuk disimak. Di beberapa negara di luar negeri  tetap melakukan peringatan 17-an. Meskipun berada jauh dari tanah air, semangat peringatan HUT ke-79 RI tetap membakar hati masyarakat Indonesia di Kuwait. Upacara peringatan digelar dengan khidmat di Aula KBRI Kuwait City, dimulai pukul 10.00 waktu Kuwait. Dengan cuaca yang sangat panas saat itu sekitar 50 derajat celcius namun tidak menyurutkan para warga Indonesia di Kuwait untuk datang memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh  Republik Indonesia untuk Kuwait yaitu Ibu Lena Maryana Mukti, Dan lebih kurang dari 100  orang hadir dalam upacara ini, termasuk staf KBRI Kuwait City, Anggota Dharma Wanita Persatuan, Diaspora Indonesia dan Perwakilan masyarakat Indonesia di Kuwait. Peserta datang dengan mengenakan baju adat daerah. Kemudian dilanjutkan dengan Ramah tamah Duta Besar Indonesia untuk Kuwait y

Berkurban Untuk Kebahagiaan Bersama

Idul Adha adalah hari raya besar umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijjah dalam  kalender Hijriah. Perayaan ini menandai akhir dari musim haji, di mana umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Idul Adha memiliki makna yang penting bagi umat Islam, karena merupakan hari di mana mereka menunjukkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Pada hari ini, umat Islam melaksanakan salat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban, yang kemudian dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan. Hari Raya Haji adalah hari mengenang iman dan keyakinan Nabi Ibrahim yang sepenuhnya kepada Allah SWT. Hal ini diceritakan dalam kisah Allah yang memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan putranya, Ismail, sebuah perintah yang Ibrahim tanggapi dengan penuh ketaatan. Allah kemudian mencegahnya dan menggantinya dengan seekor kambing untuk dipersembahkan sebagai ganti putranya. Idul Adha di Kuwait dirayakan pada hari minggu 16 juni 2024, deng

Umat Hindu Indonesia di Kuwait merayakan Dharma Santi

Pada hari kamis, 23 Mei 2024 telah dilaksanakan acara Dharma Santi oleh Umat Hindu Indonesia di Kuwait yang diselenggarakan oleh Banjar Bali Kuwait bekerjasama dengan KBRI Kuwait city dan Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK). Acara Dharma Santi dilaksanakan dalam rangka silahturahmi / Sima Karma yang merupakan rangkaian terakhir Hari Raya Nyepi dan dihadiri kurang lebih 60 orang Pekerja Migran Indonesia di Kuwait. Acara ini juga digunakan sebagai sarana untuk bersilaturahmi serta bertemu dengan teman dan kerabat. Diharapkan acara ini bisa mewujudkan tujuan untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan YME  dan juga menjaga hubungan sesama manusia. Dharma Santi tahun baru caka 1946 ini mengambil tema “Melalui Dharma Santi Kita Pererat Rasa  Kekeluargaan dan Toleransi Dalam Keanekaragaman Demi Terciptanya Keharmonisan dan Kedamaian”. Acara yang dipandu oleh Gede Sudiatmika dan A.A Istri Sayang Ika Nitya Damayanti ini diawali dengan  menyanyikan Indonesia raya, pementasan tari Sekar jaga

Perayaan Hari Buruh Menjadi Simbol Keharmonisan Pekerja Migran Indonesia di Kuwait

  Setiap  tahun pada tanggal 1 Mei, dunia menyaksikan perayaan Hari Buruh, yang lebih dikenal sebagai May Day. Namun, di tengah sorotan atas perayaan ini, mungkin masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami makna sebenarnya di balik istilah May Day. Bukan sekadar sebuah perayaan atau hari libur semata, May Day merupakan momen yang mendalam dan penting bagi para pekerja di seluruh dunia. Ini adalah momen di mana suara para buruh didengar, diakui, dan diperjuangkan. May Day, dengan segala kompleksitas dan maknanya, bukanlah sekadar seremoni tahunan. Ini adalah pengingat yang kuat akan pentingnya kesetaraan, keadilan, dan perlindungan bagi para pekerja di seluruh dunia. Hari Buruh, perayaan yang lahir dari perjuangan para pekerja yang tidak kenal lelah dalam meraih hak-hak mereka di tengah perubahan industri. Dalam sejarah pada abad ke-19, di Eropa Barat dan Amerika Serikat, kondisi kerja yang buruk, jam kerja yang panjang, dan upah yang minim menjadi pemicu perlawanan oleh para pe

Halal Bihalal bersama Pengurus Forum Diaspora Indonesia di Kuwait

Halal bi Halal adalah tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia setelah merayakan Idul Fitri. Kata "halal bi halal" berasal dari bahasa Arab yang berarti "suci dengan suci" atau "halal dengan halal". Tradisi ini melibatkan pertemuan dan saling memaafkan antarindividu setelah selesai menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri. Halal bi Halal menjadi momen penting dalam mempererat hubungan sosial dan memperbaiki ikatan persaudaraan antarmanusia. Tradisi ini melibatkan kunjungan ke rumah saudara, tetangga, teman, dan rekan kerja untuk menyampaikan salam, memohon maaf, dan memaafkan satu sama lain. Salah satu esensi dari halal bi Halal adalah adanya sikap saling memaafkan dan menyembuhkan luka hati. Melalui tradisi ini, orang-orang diharapkan untuk melupakan kesalahpahaman masa lalu, memaafkan kesalahan orang lain, dan memulai hubungan yang baru dengan hati yang bersih dan tulus. Halal bi Halal juga menjadi waktu untuk memperkuat