Islamabad, Pakistan. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kuwait turut menghadiri pertemuan Simposium PPI Kawasan Timur Tengah - Afrika (PPI TIMTENGKA) yang diselenggarakan pada tanggal 1- 4 Maret 2018 di Islamabad, Pakistan. Kegiatan simposium pelajar tersebut terselenggara atas kerjasama dan koordinasi antara Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pakistan.
Pada kesempatan tersebut, PPI Kuwait hanya diwakili 1 (satu) orang saja yaitu oleh Sela Angelita, Hal ini dikarenakan beberapa siswa/mahasiswa lainnya terbentur dengan kegiatan proses belajar mengajar (menghadapi ujian). Demikian menurut info Ketua PPI Kuwait, Ridho Romadhon.
Acara simposium PPI TIMTENGKA 2018 mengusung tema "Membumikan Nilai Islam Dalam Praktek Bisnis Modern di Indonesia". Adapun jumlah peserta tamu yang hadir terdiri dari total 37 peserta yang masing-masing berasal dari ; PPI Mesir (4 orang), PPI Arab Saudi (3 orang), PPI Libanon (2 orang), PPI Yordania (3 orang), PPI Kuwait (1 orang), PPI Iran (2 orang), PPI Aljazair (2 orang), PPI Malaysia (2 orang), PPI Sudan (2 orang), BEM Indonesia (15 orang) dan wakil PPI Dunia yang dimandati mengawal simposium tersebut 1 orang dari Francis.
PPMI Pakistan sebagai host penyelenggaraan kegiatan, sebelum acara berlangsung telah menyiapkan dengan matang rangkaian acara berikut booklet ‘Guideline Travel in Pakistan’ sebagai panduan saat mengunjungi negara yang menjadi tuan rumah event tersebut. Khusus di booklet ini lebih banyak dibahas mengenai One Day Lahore Historical Trip yang juga termasuk dalam agenda pada Simposium Timtengka 2018. Tempat bersejarah yang masuk di dalam buku panduan ini antara lain Jahangir Tomb, Shah Badsahi Masjid, dan Wagah Borde.
Rangkaian acara yang telah berhasil terlaksana selama empat hari diantarnya adalah City tour dihari pertama bagi para peserta tamu simposium dengan mengunjung Masjid Faisal, Rawan lake, dan Monumen Pakistan. Pada hari kedua dan ketiga terlaksana diskusi panel membahas berbagai topik dengan menghadirkan pembicara Bambang Suherman (Director of Dompet Dhuafa), Andreas Sanjaya (Founder I Grow) dan Evilita Andriani (Fouder Ojesy atau Ojek Syari).
Diakhir acara hari ketiga dilakukan gala dinner dan penutupan acara simposium dimana sebelumnya juga moment pemberian kenang-kenangan oleh PPMI Pakistan kepada para peserta simposium. Selanjutnya memasuki hari keempat, Kembali para peserta berkeliling city tour ke wilayah Lahore. Demikianlah ringkasan perjalanan Sela Angelita sebagai wakil PPI Kuwait yang hadir Acara simposium PPI TIMTENGKA 2018.
Ketua Diaspora Edi Rahmat sangat mengapresiasi langkah PPI Kuwait yang juga merupakan bagian dari Divisi Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK) atau Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait. Selain mengucapkan terimakasih, Edi mengatakan bentuk kegiatan tersebut semoga bermanfaat tidak hanya mempererat silaturahmi, namun juga ilmu yang didapatkan mampu lebih jauh diapplikasikan ataupun dibagi dengan rekan lainnya yang tidak berkesempatan hadir.
Salam Diaspora!!!
Pada kesempatan tersebut, PPI Kuwait hanya diwakili 1 (satu) orang saja yaitu oleh Sela Angelita, Hal ini dikarenakan beberapa siswa/mahasiswa lainnya terbentur dengan kegiatan proses belajar mengajar (menghadapi ujian). Demikian menurut info Ketua PPI Kuwait, Ridho Romadhon.
Sela Angelita wakil PPI Kuwait
Acara simposium PPI TIMTENGKA 2018 mengusung tema "Membumikan Nilai Islam Dalam Praktek Bisnis Modern di Indonesia". Adapun jumlah peserta tamu yang hadir terdiri dari total 37 peserta yang masing-masing berasal dari ; PPI Mesir (4 orang), PPI Arab Saudi (3 orang), PPI Libanon (2 orang), PPI Yordania (3 orang), PPI Kuwait (1 orang), PPI Iran (2 orang), PPI Aljazair (2 orang), PPI Malaysia (2 orang), PPI Sudan (2 orang), BEM Indonesia (15 orang) dan wakil PPI Dunia yang dimandati mengawal simposium tersebut 1 orang dari Francis.
PPMI Pakistan sebagai host penyelenggaraan kegiatan, sebelum acara berlangsung telah menyiapkan dengan matang rangkaian acara berikut booklet ‘Guideline Travel in Pakistan’ sebagai panduan saat mengunjungi negara yang menjadi tuan rumah event tersebut. Khusus di booklet ini lebih banyak dibahas mengenai One Day Lahore Historical Trip yang juga termasuk dalam agenda pada Simposium Timtengka 2018. Tempat bersejarah yang masuk di dalam buku panduan ini antara lain Jahangir Tomb, Shah Badsahi Masjid, dan Wagah Borde.
Rangkaian acara yang telah berhasil terlaksana selama empat hari diantarnya adalah City tour dihari pertama bagi para peserta tamu simposium dengan mengunjung Masjid Faisal, Rawan lake, dan Monumen Pakistan. Pada hari kedua dan ketiga terlaksana diskusi panel membahas berbagai topik dengan menghadirkan pembicara Bambang Suherman (Director of Dompet Dhuafa), Andreas Sanjaya (Founder I Grow) dan Evilita Andriani (Fouder Ojesy atau Ojek Syari).
Diakhir acara hari ketiga dilakukan gala dinner dan penutupan acara simposium dimana sebelumnya juga moment pemberian kenang-kenangan oleh PPMI Pakistan kepada para peserta simposium. Selanjutnya memasuki hari keempat, Kembali para peserta berkeliling city tour ke wilayah Lahore. Demikianlah ringkasan perjalanan Sela Angelita sebagai wakil PPI Kuwait yang hadir Acara simposium PPI TIMTENGKA 2018.
Ketua Diaspora Edi Rahmat sangat mengapresiasi langkah PPI Kuwait yang juga merupakan bagian dari Divisi Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK) atau Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait. Selain mengucapkan terimakasih, Edi mengatakan bentuk kegiatan tersebut semoga bermanfaat tidak hanya mempererat silaturahmi, namun juga ilmu yang didapatkan mampu lebih jauh diapplikasikan ataupun dibagi dengan rekan lainnya yang tidak berkesempatan hadir.
Salam Diaspora!!!
Comments
Post a Comment